Monday, February 16, 2009

Naya Bisa Mikir Kreatif



Di sekolahnya, PAUD Sekar Wangi di Semper, Naya termasuk yang paling muda. Sekolahnya ngga beda sama bermain. Bunda Wati, yang jadi gurunya, seneng banget ngajak main siswa PAUD.

Suatu kali, diadakan balap kelereng. Kelereng ditaruh di sendok, dan dibawa jalan, kemudian kelereng dimasukkan ke dalam kaleng. Namanya anak-anak, semua kelereng jatuh.

Naya juga ikutan bermain. Tapi, Naya melihat anak-anak lain pada berjatuhan kelerengnya. Akhirnya Naya mikir, gimana supaya kelerengnya tidak jatuh.

"Aha!"

Ternyata, Naya menggunakan tangan kanan untuk membawa sendok yang di ujungnya ada kelereng, dan tangan jari telunjuk kirinya digunakan untuk menahan kelereng supaya tidak jatuh.

Naya berjalan dengan santai menuju kaleng tempat kelereng. Sepanjang Naya jalan, Ibu-ibu yang memang biasanya menemani anak-anak mereka sekolah, menyoraki Naya. Ada 2 macam sorakannya...

"Naya pinter.... kreatif...!"

Satu lagi..

"Naya curang.....!"

Hehehehe.. Saya memilih mendengarkan sorakan yang pertama, bahwa Naya pintar, Naya kreatif, karena bisa melihat hal yang sama tapi mikirnya beda.

Komentar kedua yang mengatakan Naya curang, itulah biasanya komentar yang bisa jadi membuat anak tidak berani berbeda, tidak berani kreatif, tidak berani berpikir; karena mereka dirancang untuk hidup dalam keseragaman.

Semoga saja saya bisa menjadi orang tua yang mampu memaknai kemampuan berpikir anak sebagai kekayaan.

No comments: