Wednesday, February 25, 2009

Naya punya HP


Karena tinggal di Eyang Uti, Abee sama Bunda sering banget nelpon Naya. Naya jarang mau nerima telpon, kalau yang dipake telpon rumah. Dia maunya pake handphone esia yang Abee beliin dulu. Masalahnya, handphone esia itu pulsanya udah abis, nomornya udah 'hangus'.

Naya tetep pengen pake handphone itu. Alhasil, tiap ada telpon rumah dan Eyang Uti manggil Naya untuk ngomong di telpon, Naya segera ngambil handphone esia-nya dan ngejawab telpon ke telpon rumah itu lewat handphone.

Eyang Uti ketawa ngeliat Naya seperti itu. Ya, jelas aja ngga akan nyambung. Nelpon ke telpon rumah, nerima pake handphone....tulalit deh.

Thursday, February 19, 2009

Naya Hobi Nyanyi

Naya kini tinggal di rumah Eyang Uti, di Tanjung Priok. Naya sekolah PAUD, sekaligus ikut ngaji disana. Abee atau Bunda biasanya menelpon untuk menyapa Naya.

Hari ini Eyang Uti ngasih kabar kalau Naya lagi hobi nyanyi. Mulai bangun tidur, lagi makan, mandi, mau tidur lagi; pokoknya nyanyi terus. Lagu-lagunya tetap lagu anak-anak, seperti Naik-naik ke Puncak Gunung, Lihat Kebunku, Cicak di Dinding; sama lagu favoritnya, lagu lainnya, serta ngga ketinggalan lagu Puspa dari ST-12 (sama kaya anaknya Nna, temen Abee).

Memang hobi nyanyi Naya itu bagian dari caranya untuk menyerap informasi di PAUD; baik tentang urutan angka, huruf maupun hari-hari. Memang guru-gurunya lumayan kreatif, membuat cara yang tidak membosankan untuk anak dalam menghafal.

Lagian, salah satu tontonan favorit Naya khan Idola Cilik di RCTI.. Mungkin Naya pengen niru gaya anak-anak di kontes bakat itu. Ya, selama positif dampaknya, Abee support saja. Semoga ini cikal bakal penyaluran bakat buat Naya...siapa tahu?

Andra Senyum Senyum



Makin kesini, Andra sudah bisa diajak berkomunikasi. Biasanya Andra acuh dengan lingkungannya. Akan tetapi, sekarang, kalau Abee sama Bunda bilang,

"Andra..Andra and The Backbone..."

Mata Andra mengarah ke kami dan tersenyum. Aduh, senyumnya itu lho yang bikin ngga tahan. Lucu banget dan nyessssss! Entah apa yang lucu dari ucapan Abee dan Bunda, yang jelas, itulah cara Andra menyenangkan kedua orang tuanya. Tidak berbuat apa-apa, hanya tersenyum saja.

Tersenyum sudah cukup bagi Abee dan Bunda, mengingat usianya yang belum sampai 2 bulan.

Setiap Abee berangkat kerja, jam 05.45, Andra sudah pasti bangun dan ketika digendong, pasti tersenyum. Itu jadi energi untuk memulai hari.

Setiap Abee pulang, biasanya jam 18.30,Andra juga bangun. Abee gendong dan tersenyum. Itu energi yang bisa melepaskan lelah.

Rasanya bersyukur ketika melihat Andra bisa tersenyum selucu itu. Rasanya bertambah energi setiap mengawali hari ketika melihat senyum Andra. Rasanya hilang penat setiap pulang kerja ketika melihat senyum Andra.

Tuesday, February 17, 2009

Andra Ngeluarin Airmata

Buat bayi, menangis sudah jadi bagian yang identik. Rutinitas. Tapi, di awal kelahiran, bayi biasanya menangis tanpa mengeluarkan airmata. Andra juga begitu. Entah itu menangis atau berteriak. Karena bayi suaranya ya masih belum banyak variasi.

Ketika diimunisasi, usia Andra saat itu 1.5 bulan, Andra nangis, dan mengeluarkan airmata. Eyang Uti yang saat itu menggendong Andra, langsung bilang:

"Nah... Andra udah nangis, keluar airmata dan berarti sudah bisa melihat"

Oh.. begitu.

Sejak itulah, mata Andra bisa mengikuti gerakan di sekelilingnya. Air mata bukan sekedar tanda menangis; untuk bayi, itu juga tanda bahwa penglihatannya makin jelas.

Semoga Andra terus sehat. Abee dan Bunda berdo'a dan bersyukur selalu untuk kesehatan Andra.

Monday, February 16, 2009

Naya tak Buta Warna

Sore ini Bunda nunjukkin sama Abee, kalau Naya tak buta warna. Bunda mengeluarkan bola-bola plastik kecil yang berwarna-warni. Satu persatu Bunda nyebutin warnanya, kemudian Naya mengambil bola plastik dengan warna yang disebutkan...

"Naya.. mana yang warna hijau...?" tanya Bunda
"Ini Bunda..." jawab Naya, tepat.

Alhamdulillah, Naya tak buta warna. di PAUD pun, Naya salah satu siswa yang hobi ngejawab soal warna, walaupun yang ditanya anak yang lainnya.

Cuma, Naya masih kesulitan memilih warna biru dan orange. Entah kenapa, mungkin masih asing buat Naya. Abee pun turun tangan, untuk memudahkan, Abee meletakkan bola biru atau orange di sebelah bola yang Naya sudah tahu warnanya. Ternyata Naya lebih cepat mengetahui warna biru dan orange dengan cara seperti itu.

Kini, setiap ke toko buku, Abee udah bisa mulai nanyain Naya, bukan tentang judul buku, tapi warna cover dari buku yang dipegang Naya.

Naya Bisa Mikir Kreatif



Di sekolahnya, PAUD Sekar Wangi di Semper, Naya termasuk yang paling muda. Sekolahnya ngga beda sama bermain. Bunda Wati, yang jadi gurunya, seneng banget ngajak main siswa PAUD.

Suatu kali, diadakan balap kelereng. Kelereng ditaruh di sendok, dan dibawa jalan, kemudian kelereng dimasukkan ke dalam kaleng. Namanya anak-anak, semua kelereng jatuh.

Naya juga ikutan bermain. Tapi, Naya melihat anak-anak lain pada berjatuhan kelerengnya. Akhirnya Naya mikir, gimana supaya kelerengnya tidak jatuh.

"Aha!"

Ternyata, Naya menggunakan tangan kanan untuk membawa sendok yang di ujungnya ada kelereng, dan tangan jari telunjuk kirinya digunakan untuk menahan kelereng supaya tidak jatuh.

Naya berjalan dengan santai menuju kaleng tempat kelereng. Sepanjang Naya jalan, Ibu-ibu yang memang biasanya menemani anak-anak mereka sekolah, menyoraki Naya. Ada 2 macam sorakannya...

"Naya pinter.... kreatif...!"

Satu lagi..

"Naya curang.....!"

Hehehehe.. Saya memilih mendengarkan sorakan yang pertama, bahwa Naya pintar, Naya kreatif, karena bisa melihat hal yang sama tapi mikirnya beda.

Komentar kedua yang mengatakan Naya curang, itulah biasanya komentar yang bisa jadi membuat anak tidak berani berbeda, tidak berani kreatif, tidak berani berpikir; karena mereka dirancang untuk hidup dalam keseragaman.

Semoga saja saya bisa menjadi orang tua yang mampu memaknai kemampuan berpikir anak sebagai kekayaan.

Buat Nomor Induk Kelahiran



Abee baru saja diterima kerja di sebuah penerbitan nasional. Lokasinya di Depok. Berangkat jam 05.45 dari rumah. Kadang, ngga sempet ngobrol ama Naya dan Andra. Abee nunjukkin kartu karyawan. Warnanya hijau.

Naya minta supaya Abee bikinin juga buat Naya ama Andra... ini hasilnya:
Tanda Nomor Induk Kelahiran ini rencananya mau Naya pake kalau ke sekolah PAUD....Kalau Andra belum bisa dipake sepertinya...